Hari Rabu, 10 Januari 2024 aku dan teman-teman dari TK Kristen Petra 11 kelompok B bermain suatu permainan tradisional yang sangat seru. Kami diperkenalkan dengan permainan tradisional dari Sulawesi Selatan oleh Mr.Whisnu. Kata Mr.Whisnu sebenarnya permainan Egrang sudah mulai dimainkan sejak zaman kemerdekaan, dan terus berkembang di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Lalu berkembang dan dimainkan dibanyak daerah, salah satunya yaitu Sulawesi Selatan dengan mengganti media bambu menjadi batok kelapa. Di daerah Sulawesi Selatan, permainan egrang batok kelapa dikenal dengan nama Majjeka, yang berasal dari kata jeka yang artinya jalan. Pada egrang batok dikaitkan tali sebagai alat pegangan untuk mengangkat egrang batok saat berjalan.

Permainan egrang batok dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, lengan dan tangan, sehingga dapat melatih keseimbangan dan kelenturan tubuh serta koordinasi tangan dan kaki. Permainan ini bertujuan untuk membentuk karakter kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Bermain egrang juga dapat memupuk keberanian dan mengasah rasa percaya diri. Bermain egrang akan mengajarkan kesabaran dan ketekunan dalam usaha memainkannya.

Pertama Mr.Whisnu memberikan contoh bagaimana caranya bermain egrang batok, Ternyata cara memainkan egrang batok pun sangat sederhana, cukup dengan mengaitkan batok kelapa pada jempol kaki seperti sedang memakai sandal jepit. Kemudian, tangan akan memegang tali seirama dengan tertariknya kaki ketika melangkah. Tetapi meski sederhana, Mr.Whisnu bilang bahwa kita harus hati-hati dan berani karena diperlukan keseimbangan tubuh dalam memainkan egrang batok. Setelah itu satu persatu dari kami mencobanya, pertama-tama aku tidak bisa menjalankannya tetapi Mr.Whisnu membantuku dengan cara menahan bahuku supaya aku dapat menjaga keseimbangan badanku. Dan akhirnya tara……aku bisa menjalankan egrang batok sampai garis akhir yang sudah ditentukan, senang sekali rasanya. Beberapa dari teman-temanku juga sudah bisa memainkan egrang batok. Wah,,, Ternyata seru juga ya bermain permainan tradisional.

Sampai jumpa dikegiatan kami selanjutnya. Tuhan Yesus memberkati.

Loading